Sunday, November 25, 2007

Pemberontak Harus Dibunuh?

Oleh Moh Samsul Arifin

--Catatan terserak dalam “Hikayat Kadiroen” karya Semaoen

Pilihannya cuma satu, jika ingin mengabulkan semangat zaman
Yaitu maju ke medan laga

Pertandingan ide dan gagasan
Perebutan emosi massa
Pertarungan logika dan retorika
Adalah kesunyataan untuk bergema

Tapi, banyak orang malah membunuh pemberontakan dalam dirinya
Mereka kurang pintar merawatnya
Hingga kehilangan akal, dan punya satu pilihan, “membunuhnya.”

Seorang yang tak punya maksud membunuh, tentu saja cinta pada kehidupan
Galibnya, setiap ide tak perlu dibunuh

Ide yang nyantol pada satu kepala
Oleh karena ide itu hidup

Maka, tak sepantasnya jika pembawa ide harus disebut sebagai pemberontak terhadap kehidupan
Dan karenanya perlu dibunuh

Matraman-Jakarta Timur, 16 Mei 2000
[Presiden Abdurrahman Wahid mengusulkan pencabutan TAP MPRS tentang pelarangan Marxisme dan Leninisme]

1 comment:

Miko Toro said...

Saya setuju, ide tidak seharusnya dibunuh. Tapi apakah orang lain harus setuju, ide bahwa "ide tidak seharusnya dibunuh"?